Postingan

Ya ya ya ...

     Suatu ketika hubungan gua dengan cewek gua seolah berada di ujung tanduk. yaa, semua berawal ketika gua ketauan berbohong. Walaupun alasan gua bohong adalah karena gua gak mau cewek gua berpikir macam" tentang pertemuan gua dengan teman dekat gua (cewek) intinya sekecil apapun kebohongan tetaplah kebohongan. Setelah ketauan berbohong, cewek gua marah besar waktu itu. 3 hari dia diemin gua, itu yg gua bilang seolah hubungab gua berada di ujung tanduk. Tapi dari masalah itu gua berpikir dan gua jadiin pelajaran tentunya. Kedepannya sekecil apapun itu gua harus hargai pasangan gua. Semua poto poto di sosial media termasuk tagar nama gua di bio pasangan gua di hapus. Ya masuk akal sih dia kecewa sama gua. Di hari ke 3 doi diemin gua mulai banyak pertanyaan dari temen" gua. Dari mulai "di, putus?" Atau "tuhkan.. gak akan lama juga putus kaaaannn" gua jawab "engga gua gak putus memang lagi ada masalah aja." Dan lama lama pertanyaan itu gak ada lag

Penilaian dan pengakuan (n)

       Membicarakan soal kebutuhan sebagai manusia. Saya lebih dominan kepada pengakuan daripada penilaian. Karena menurut saya pengakuan lebih di butuhkan daripada penilaian, Walaupun keduanya penting. terkadang manusia tak akan mencari nilai dari apa yg mereka lakukan. Cukup diakui apapun yg dilakukan. Contoh kecil... kita belajar baik itu di sekolah ataupun di luar sekolah tujuan kita agar kita di akui sebagai manusia yg berpendidikan atau terpelajar terlepas dari berapa nilai yg kita dapat dari pelajaran itu sendiri. jadi, mulai buka mata. Saya sadar setiap manusia memiliki kriteria tersendiri dari apa yg dia jalani. Begitu pula kriteria saya. Setiap manusia memiliki pandangan nya tersendiri dari apa yg dia lihat. Dan dari sudut pandang mana dia melihatnya. Dari hal baik ataupun hal buruk tujuan manusia pada umumnya untuk diakui. Bukan di nilai. Kebanyakan manusia ingin di akui keberadaannya. Tentang kasih sayang pun manusia pada umumnya ingin di akui. Butuh pengakuan tentang kasih

Sudah

     Selamat pagi alhamdulillah hari ini masih bisa nulis. Setelah 3 hari tak ada kabar darimu, setelah 3 hari pura - pura kuat, setelah 3 hari menjauh dari dunia luar, Aku sadar satu hal. kamu sudah benar - benar membeciku. Dari awal aku sudah ingin memperbaiki hubungan ini. Tapi kamu tidak merespon. Jika kamu menungguku, kabarku, chat ku, atau bahkan telpon dari ku. Itu tidak akan ada. Karena dari awal. Itu sudah aku lakukan. yaa, kesalahanku mungkin berat. Tapi dengan kau hukum aku seperti ini rasanya tidak adil, karena kau pun sering membuatku sakit hati, membuatku marah, dan membuat ku ada di posisi mu saat ini. Tapi aku tidak menghukum mu. Oke. Setiap orang memang punya caranya masing" begitu juga caramu. Jika kau sudah terbiasa tanpaku, selamat. Kau berhasil.      Aku tak pernah di hukum seperti ini sebelumnya. mengasingkan diri bahkan dari orang" terdekat. Aku turuti permintaanmu. Aku tidak cerita soal ini pada ibumu, pada ibuku juga. Bilang saja pada semua teman ata

Temaram

Rindu ini mengggema sampai di ujung luka Kau yang bertabur sinar hanya membias dalam imaji Engkau pencuri hati tanpa pernah sadari Aku dipeluk nanar tiada bergeming usah peduli Aku sadar siapa diriku yang tidak mungkin menggapaimu Kau terlalu indah untuk jadi kenyataan Namun bila ada sedikit ruang hati untuk ku singgahi Takkan pernah aku sakiti Ringkih asa terbuai dunia kita berbeda Takkan aku berharap dan takkan juga aku berpaling Aku sadar siapa diriku yang tidak mungkin menggapaimu Kau terlalu indah untuk jadi kenyataan Namun bila ada sedikit ruang hati untuk kusinggahi Takkan pernah aku sakiti Tetaplah bersinar di langit milikku Terangi temaram meski tak berbalas Tetaplah bersinar meski tak berbalas

Nadir

     Teringat di masa lalu saat dengan kuat kau genggam tanganku. Terbuai kata indahmu sesaat dunia pun menjadi biru. Senyum manis dan tawa kini jelas tak ada, berganti semua dengan amarah dan luka. Walau banyak masalah tetapku pertahanku semua sisi burukmu terus coba ku redam, inikah semua balasanmu?      Ingatkah Kau dimana waktu itu aku jatuh terpuruk? kau datang dengan senyum yg hangat seperti peluk, aku hanya manusia yg rapuh dan rentan tapi masih bisa membedakan. Jalan yg terang diantara kegelapan, masih pantaskah kau datang dengan harapan? yg tak mungkin jelas tanpa aku harus memelas dari cerita lalu yg kau buat berbekas. Inikah permainanmu? Inikah skenario yg kau tulis dalam drama untuk meluluhkan hatiku? Hingga ku harus memikul beban cerita sifat burukmu dulu? Bolehkah kita mengulang? Masa masa indah itu. Ku tau kesalahanku mungkin berat. Mungkin kau pun sudah membenciku. Maaf... Bagaimana kah kabarmu? Berhasilkah lupakanku? Diriku yg bodoh ini masih medamba hadirmu. Waktu

D

     Satu kata yg mewakili perasaan saat ini, "saya merindukannya".      Dia masih tidak ingin berbicara sepatah kata pun padaku. Dan kami tidak berbicara dengan cara yang sama seperti dulu. Saya tak bisa berpaling dan melupakannya. Dia masih saja berada disini dihati ini.      Saya suka dia karena dia cerdas, keras kepala dan mandiri, Dia menempatkan saya di tempat saya, tetapi saya tidak tahu di mana saya berdiri, Dan seandainya saya bisa menemukan kata-kata, atau memberanikan diri untuk memberitahunya. Saya tidak akan pernah melupakannya Dan dia akan selalu memiliki bagian dari diriku             Jangan biarkan saya mengalami hal seperti ini lagi, Kita berdua tahu di mana ini berakhir Dalam badai perasaan, saya sangat tidak menarik, Saya tidak bisa memainkan perasaan ini.          Saya selalu jatuh cinta padanya, dia yang akan memintaku untuk datang Hanya untuk sehari, ketika orang tuanya pergi.          Sekarang yang bisa saya lakukan adalah berbaring di kamar s

Y

     Hanya bingung harus mulai dari mana. Aku yg selalu ketakutan membuat kamu kecewa, malah berhasil membuatmu kecewa dengan apa yg ku jaga. Aku sadar, kebohongan sekecil apapun adalah tidak benar dalam sebuah hubungan. Saat itu aku sendiri berada di posisi serba salah. Ibarat makan buah simalakama, apapun yg aku lakukan pada buah itu adalah kesalahan. Mencoba berdamai dengan hati, mencoba melakukan hal yg baik walaupun dengan cara yg salah. Namanya manusia... sekali melakukan kesalahan di depan manusia akan selalu terlihat salah di bagian manapun kamu melihatnya. Aku hanya bisa menerima apapun resiko yg sudah di perbuat. Itu ciri manusia bertanggung jawab bukan? Semoga jawabannya iya.      Belajar... belajar mengurangi kata maaf, memperbanyak kata terimakasih. Maksudku, Banyak bersyukur dan jangan mengulangi kesalahan. Aku sendiri yakin, di setiap masalah yg datang itu ada pelajaran yg bisa di ambil. Lebih terbuka dan menerima masukan orang lain tentang diri kita. Semanis atau sepah