Nadir

     Teringat di masa lalu saat dengan kuat kau genggam tanganku. Terbuai kata indahmu sesaat dunia pun menjadi biru. Senyum manis dan tawa kini jelas tak ada, berganti semua dengan amarah dan luka. Walau banyak masalah tetapku pertahanku semua sisi burukmu terus coba ku redam, inikah semua balasanmu?

     Ingatkah Kau dimana waktu itu aku jatuh terpuruk? kau datang dengan senyum yg hangat seperti peluk, aku hanya manusia yg rapuh dan rentan tapi masih bisa membedakan. Jalan yg terang diantara kegelapan, masih pantaskah kau datang dengan harapan? yg tak mungkin jelas tanpa aku harus memelas dari cerita lalu yg kau buat berbekas. Inikah permainanmu? Inikah skenario yg kau tulis dalam drama untuk meluluhkan hatiku? Hingga ku harus memikul beban cerita sifat burukmu dulu?

Bolehkah kita mengulang? Masa masa indah itu. Ku tau kesalahanku mungkin berat. Mungkin kau pun sudah membenciku. Maaf...

Bagaimana kah kabarmu? Berhasilkah lupakanku? Diriku yg bodoh ini masih medamba hadirmu.
Waktu kau sedih ku disini, waktu kau senang kau dimana?

Sebelum dirimu pergi, dan janjimu hilang arti. Lihatlah perjuanganku. Namun jika memang harus berakhir sampai disini. Biar ku berharap dengan hati yg keras kepala.

Aku rindu kau yg dulu. Dan obrolan kecil kita. Kini bagai dua orang asing tidak saling tanya.

biar ku berharap dengan hati yg terpecah belah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penilaian dan pengakuan (n)

Sudah

Y